Melakukan interaksi atau melakukan hubungan dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan manusia. Di jaman serba social media ini, kebutuhan ini seolah dimanjakan dan saking dimanjakannya sampai sampai mereka yang sedang memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi ini sampai kebablasan.
Di sini kita akan membahas bagaimana salah kaprahnya dan kebablasannya penggunaan social media yang dilakukan oleh mereka para pelaku social media yang sudah bekerja, jadi posting ini tidak ditujukan bagi mereka yang masih menjadi pengangguran yo wis nasibmu nak #Keplak
Sering kita jumpai di social media, mereka yang sudah bekerja (entah itu orang kantoran, pabrikan dan lain lain) sering mengeluhkan tentang pekerjaannya di Twitter atau Facebook, misalnya ....
"duh capek, kerjaan koq banyak banget"
"bete banget di kantor, pengen cuti"
"boss ku ini bawel banget, minta ini itu"
"dah ga betah kerja di sini, pengen resign aja"
"Tiap hari kerjaanku banyak banget, ga seimbang dengan gajinya"
Aduh! kalau menurutku sih, ini namanya GOBLOK dan tidak beretika!
Wow! Maaf kalau aku bilang GOBLOK, karena memang kenyataannya begitu. Tidak sadarkah wahai kalian yang suka mengeluhkan pekerjaan di social media, kalian itu bekerja dan DIBAYAR, cuk! Kalau kalian kerja rodi alias dipaksa kerja dan ga dibayar sama sekali maka sah sah saja kalian mengeluh, lha ini .. sekali lagi kalian itu dibayar alias digaji. Mengumbar keluhan soal pekerjaan dan hal hal 'buruk' yang terkait dengan tempat kalian bekerja itu sama saja dengan mengencengi sebuah sumur, lalu airnya kalian minum. Apa ndak GOBLOK itu namanya?
Wih mas kata katanya kasar! Biarin, habisnya merasa miris banget kalau melihat ada orang yang mengeluhkan tentang pekerjaan di ranah publik - cari perhatian yo cari perhatian rek, tapi jangan kebablasan .. ada yang namanya kode etik dan kode kehormatan
kalau sudah ga betah, merasa gaji yang diterima kurang .. solusinya gampang resign atau mengundurkan diri untuk mencari tempat bekerja yang menawarkan lebih, dan keputusan untuk resign itu harus dilakukan dengan baik baik tanpa perlu diumbar ke social media, karena satu yang perlu diingat - hubungan baik dengan tempat bekerja sebelumnya itu suatu hari akan sangat diperlukan - entah sebagai referensi ketika melamar ke tempat baru, atau ketika nanti ingin balik kucing ke tempat pekerjaan lama.
Dan kepada para HRD, awasilah para karyawan anda di social media. Ini bukan soal pengekangan kebebasan dan hak manusia, tapi pentingnya menjaga brand perusahaan tempat mereka bekerja - lagian kan mereka dibayar untuk bekerja ... bukan untuk ngomel dan mengeluh!
Gitu aja!
---
Ditulis karena eneq melihat ada ngomel soal kerjaannya di facebook, sok drama queen ... kalau aku jadi atasannya .. wis tak pecat tanpa pesangon! :P